Uji impact charpy digunakan untuk mengetahui
kegetasan atau keuletan suatu bahan (specimen)
yang akan diuji dengan cara pembebanan secara tiba-tiba terhadap benda yang
akan diuji secara statik. Benda uji dibuat takikan terlebih dahulu sesuai
dengan standar JIS Z2202 dan hasil pengujian benda tersebut akan mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk seperti bengkokan atau patahan sesuai dengan
keuletan atau kegetasan terhadap benda uji tersebut.
Mesin Uji Impact Charpy
Mesin uji impact
adalah mesin uji untuk mengetahui harga impak suatu beban yang diakibatkan oleh
gaya kejut pada bahan uji tersebut. tipe dan bentuk konstruksi mesin uji bentur
beraneka ragam, yaitu mulai dari jenis konvensional sampai dengan sistem
digital yang lebih maju
Dalam pembebanan statis dapat juga terjadi laju
deformasi yang tinggi kalau bahan diberi takikan. Semakin tajam takikan, maka
akan semakin besar deformasi yang terkonsentrasikan pada takikan, yang
memungkinkan peningkatan
laju regangan beberapa kali lipat.
Patah getas menjadi permasalahan penting pada
baja dan besi. Pengujian impact charpy
banyak dipergunakan untuk menentukan kualitas bahan. Benda uji takikan
berbentuk V yang mempunyai keadaan takikan 2mm banyak dipakai. Mesin uji impact charpy dapat ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
Mesin Uji Impact
Charpy
Benda Uji Impact Charpy
Bentuk “V”
Dasar Pengujian
Pada pengujian ini adalah suatu bahan uji yang ditakik, dipukul oleh pendulum
(godam) yang mengayun. Dengan pengujian ini dapat diketahui sifat kegetasan suatu bahan. Cara ini dapat
dilakukan dengan charpy atau cara izod.
Pengujian Charpy
dan Izod
Pada
pengujian kegetasan bahan dengan cara impact
charpy, pendulum diarahkan pada bagian belakang takik dari batang uji.
Sedangkan pada pengujian impact cara izod
adalah pukulan pendulum diarahkan pada jarak 22 mm dari penjepit dan
takikannya menghadap pada pendulum.
Pengerjaan
benda uji pada impact charpy dan izod dikerjakan habis pada semua
permukaan. Takikan dibuat dengan mesin frais
atau alat notch khusus takik. Semua
dikerjakan menurut standar yang ditetapkan yaitu JIS Z 2202.
Prinsip
Dasar Mesin Uji Impact Charpy
Apabila pendulum dengan berat G dan pada kedudukan h1 dilepaskan, maka
akan mengayun sampai kedudukan posisi akhir 4 pada ketinggian h2 yang juga
hampir sama dengan tinggi semula (h1), dimana pendulum mengayun bebas. Pada
mesin uji yang baik, skala akan menunjukkan usaha lebih dari 0,05 kilogram meter
(kg m) pada saat pendulum mencapai kedudukan 4.
Apabila
batang uji dipasang pada kedudukannya dan pendulum dilepaskan, maka pendulum
akan memukul batang uji dan selanjutnya pendulum akan mengayun sampai kedudukan
3 pada ketinggian h2. Usaha yang dilakukan pendulum waktu memukul benda uji
atau usaha yang diserap benda uji sampai patah dapat diketahui melalui rumus
sebagai berikut :
W1 = G
× h1 (kg m)
dimana :
W1 = usaha yang dilakukan
(kg m)
G = berat pendulum (kg)
h1 = jarak awal antara
pendulum dengan benda uji (m)
λ = jarak lengan
pengayun (m)
cos λ = sudut posisi awal
pendulum
Sedangkan sisa usaha setelah
mematahkan benda uji dapat diketahui melalui rumus sebagai berikut :
Sehingga dapat diperoleh
persamaan sebagai berikut :
dimana
:
W2 =
sisa usaha setelah mematahkan benda uji (kg m)
G =
berat pendulum (kg)
h2 =
jarak akhir antara pendulum dengan benda uji (m)
λ =
jarak lengan pengayun (m)
cos β =
sudut posisi akhir pendulum
Besarnya
usaha yang diperlukan untuk memukul patah benda uji dapat diketahui
melalui
rumus sebagai berikut :
Sehingga persamaan yang
diperoleh dari rumus di atas adalah sebagai berikut :
dimana
:
W =
usaha yang diperlukan untuk mematahkan benda uji (kg m)
W1 =
usaha yang dilakukan (kg m)
W2 =
sisa usaha setelah mematahkan benda uji (kg m)
G =
berat pendulum (kg)
λ =
jarak lengan pengayun (m)
cos λ =
sudut posisi awal pendulum
cos β =
sudut posisi akhir pendulum
Dan
besarnya harga impact dapat diketahui dari rumus berikut ini :
dimana :
K = nilai impact (kg
m/mm2)
W = usaha yang
diperlukan untuk mematahkan benda uji (kg m)
Ao = luas penampang di
bawah takikan (mm2)
|
0 comments