PENDAHULUAN.
Dalam kesempatan kali ini, saya akan menulis artikel tentang ketidak sempurnaan pada bahan padat, semoga artikel ini bisa mempermudah sobat OS sekalin dalam mempelajari material Teknik, Sejauh
ini secara implisit diasumsikan bahwa atom pada bahan padat teratur sempurna.
Namum susunan yang sempurna ada di keseluruhan material
kristal pada skala atom tidaklah ada. Semua bahan padat mengandung sejumlah
besar cacat atau ketaksempurnaan.
Baca Juga artikel ini
Modulus Young klik di sini
1. CACAT TITIK.
1.1
Vakansi dan Interstisi-Diri
Vakansi adalah
kekosongan sisi kisi, yaitu sisi yang seharusnya ditempati atom, kehilangan
atomnya (Gambar 4.1). Vakansi terbentuk selama proses pembekuan, dan juga
karena getaran atom yang mengakibatkan perpindahan atom dari sisi kisi
normalnya.
Angka kesetimbangan vakansi, Nv untuk material tertentu tergantung atas kenaikan temperatur sesuai dengan
persamaan :
dimana : N = jumlah total sisi
Qv
= energi yang diperlukan untuk membentuk vakansi
T
= temperatur mutlak, K
k = konstanta Boltzmann = 1,38 x 10-23 J/atom.K
= 8,62 x 10-5 eV/atom.K
Interstisi-Diri (self-interstitial) adalah sebuah atom dari bahan kristal yang berdesakan
ke dalam sisi interstisi, yaitu ruang kosong kecil dimana dalam kondisi normal
tidak diisi atom. Jenis cacat ini bisa dilihat pada Gambar 4.1. Pada logam,
interstisi diri mengakibatkan distorsi yang relatif besar di sekitar kisi karena
atom interstisi lebih besar dari ruang interstisi. Karena itu pembentukan cacat
ini kemungkinannya kecil, dan juga konsentrasinya kecil, dimana konsentrasinya
jauh lebih kecil dari cacat vakansi.
Contoh Soal
Hitunglah angka kesetimbangan vakansi per meter kubik untuk tembaga
pada suhu 10000C. Energi pembentukan vakansi adalah 0,9 eV/atom;
berat atom dan kerapatannya (pada 1000OC) masing-masing adalah 63,5
g/mol dan 8,4 g/cm3.
Jawab
Pertama-tama
tentukan harga N, jumlah sisi atom per meter kubik untuk tembaga dari
berat atomnya Acu, kerapatannya r, dan bilangan
Avogadro NA, sesuai dengan:
Jumlah vakansi pada 1000OC
(1273 K) adalah :
1.2 Impuritas Pada Bahan Padat
Impuritas adalah atom asing yang hadir pada material. Logam murni yang hanya
terdiri dari satu jenis atom adalah tidak mungkin. Impuritas bisa menyebab-kan
cacat titik pada kristal. Ada paduan dimana atom impuritas sengaja ditambah-kan
untuk mendapatkan karakteristik tertentu pada material seperti untuk me-ningkatkan
kekuatan mekanik atau ketahanan korosi. Contohnya, perak sterling adalah paduan
92,5% perak 7,5% tembaga dimana perak yang ditambahkan tembaga akan menaikkan
kekuatan mekaniknya secara signifikan.
Penambahan atom impuritas ke logam akan mengakibatkan pembentukan larutan
padat dan/atau fasa kedua yang baru, tergantung pada jenis impuritas, konsentrasi
dan temperatur paduan.
Larutan padat terbentuk ketika atom solute ditambahkan ke material
induk, struktur kristal tetap dijaga, dan tidak ada struktur baru yang terbentuk.
Bisa dianalogikan dengan air yang dicampur dengan alkohol yang akan
menghasilkan larutan cair ketika molekulnya bercampur dan komposisinya homogen.
Larutan padat juga mempunyai komposisi homogen dan atom impuritas ter-sebar
secara acak dan seragam didalam padatan. Cacat titik impuritas dijumpai dalam
dua jenis : substitusi dan interstisi. Ada beberapa ciri atom
pelarut dan solute yang akan menentukan derajat kelarutan atom solute
pada atom pelarut, yaitu :
1. Faktor ukuran atom.
Larutan padat terjadi jika perbedaan jari-jari atom kedua atom kurang dari 15%.
2. Struktur kristal.
Untuk kemampularutan padatan yang besar, struktur kristal kedua atom logam
harus mempunyai jenis yang sama.
3. Elektronegativitas.
Makin elektro positif suatu unsur dan makin elektro negatif unsur yang
lain, makin besar kecendrungan unsur-unsur ini akan membentuk senyawa logam dari
pada larutan padat substitusi.
4. Valensi.
Jika faktor-faktor lain sama, sebuah logam akan mempunyai kecendrungan melarutkan
logam lainnya yang mempunyai valensi lebih tinggi dari pada logam yang
valensinya rendah.
1.3 Spesifikasi Komposisi
Komposisi sebuah paduan bisa dinyatakan dalam bentuk unsur-unsur pokoknya.
Ada dua cara untuk menyatakan ini yaitu persen berat (%wt) dan persen atom. Konsentrasi
atom 1 dalam persen berat didalam campuran atom 1 dengan atom 2 adalah :
dimana : m1 = berat (massa) unsur 1
m2 = berat (massa) unsur 2
konsentrasi atom kedua dicari
dengan cara yang sama.
Konsentrasi atom 1 dalam persen atom didalam campuran atom 1 dengan atom 2
adalah :
dimana : nm1 = jumlah mol unsur 1
nm2
= jumlah mol unsur 2
Jumlah mol
unsur bisa dicari dengan membagi massa unsur dengan berat atomnya.
Persen
konsentrasi atom ke dua bisa dicari dengan cara yang sama.
2.
KETIDAK-SEMPURNAAN YANG LAIN
2.1. Dislokasi – Cacat Linier
Dislokasi adalah cacat
linier atau satu dimensi dimana didekatnya beberapa atom tidak segaris. Ada 3
jenis dislokasi yaitu : dislokasi sisi, dislokasi ulir dan dislokasi campuran.
Dislokasi sisi.
Dislokasi sisi/pinggir adalah terdapatnya bidang atom ekstra atau setengah
bidang, dimana sisinya terputus di dalam kristal. Gambar 4.3 memperlihatkan
skematik dari dislokasi sisi. Dislokasi sisi disimbolkan dengan ^.
Dislokasi ulir.
Dislokasi ulir terbentuk karena gaya geser yang diberikan
menghasilkan distorsi seperti yang ditunjukkan Gambar 4.4a. Daerah depan bagian
atas kristal tergeser sebesar satu atom kekanan relatif terhadap bagian bawah.
Dislokasi ini isimbolkan dengan .
Dislokasi campuran.
Jika pada material dijumpai kedua jenis dislokasi diatas maka disebut
material mempunyai dislokasi campuran. Contoh dislokasi campuran bisa
dilihat pada Gambar 4.5.
Dislokasi pada material
ditimbulkan: selama proses pembekuan, karena deformasi plastis, karena tegangan
termal sebagai hasil pendinginan cepat.
2.2. Cacat Antar Muka
Cacat antar muka adalah batas yang mempunyai dua dimensi yang biasanya memisahkan
daerah-daerah pada material yang mempunyai struktur kristal dan/atau orientasi
kristalografi yang berbeda. Cacat jenis ini antara lain : permukaan luar, batas butir, batas kembar,
kesalahan tumpukan dan batas
fasa.
Permukaan Luar.
Satu dari
batas yang paling jelas adalah permukaan luar/eksternal, dimana struktur
kristal berakhir. Atom-atom permukaan tidak terikat ke semua atom terdekat, dan
karenanya akan mempunyai tingkat energi yang lebih tinggi dari pada atom-atom
di bagian dalam. Ikatan atom-atom permukaan ini yang tak terpenuhi memberikan
kenaikan energi permukaan, dinyatakan dalam satuan energi per satuan luas (J/m2).
Untuk menurunkan energi ini, material jika memungkinkan cendrung meminimalkan
luas permukaan total.
Batas Butir.
Batas butir
memisahkan dua butir atau kristal kecil yang mempunyai orientasi kristalografi
yang berbeda pada material polikristal. Batas butir secara skematik digambarkan
pada Gambar 4.7. Didalam batas butir terdapat atom yang tak bersesuaian pada
daerah transisi dari orientasi kristal butir satu ke butir lain didekatnya.
Batas Kembar.
Batas kembar
adalah batas butir tipe khusus dimana terdapat simetri kisi cermin, yaitu
atom-atom pada sebuah sisi batas berada pada posisi cermin dari atom atom pada
sisi lainnya (Gambar 4.9). Daerah antara batas butir ini disebut kembar/twin.
2.4. CACAT BULK ATAU VOLUME
Cacat
lainnya yang ada pada semua material padat dimana cacat ini lebih besar dari
yang sudah dibicarakan adalah pori, retak, inklusi benda asing dan fasa-fasa
lainnya. Cacat-cacat ini timbul biasanya selama tahap-tahap proses dan
pabrikasi.
0 comments