Perpaduan Teknik pendinginan dan penggaraman pada ikan

Prinsip pendinginan maupun pengaraman adalah proses untuk mengawet kan iklan yang sudah di tangkap nelayan, dengan ada nya proses itu ikan bisa bertahan lama dan nelayan pun mendapat harga jual yang lebih mahal karena ikan di dapat nya masih segar ketika akan di jual, tapi bagaimana jika proses nya kita Gabung kan untuk mendapat kan hasil yang lebih baik? Apa Bisa, mari kita bahas.

  Proses Pendinginan


Perpaduan Teknik pendinginan dan pengaraman
Prinsip yang dapat dilakukan dalam pendinginan adalah agar dapat menekan proses penurunan mutu ikan hingga minimum, untuk itu ikan yang tertangkap harus segera diturunkan suhunya menjadi 0°C ini selama penanganan selanjutnya. Media yang dapat digunakan salah satunya adalah es karena es memiliki sifat menyerap panas dengan baik yakni mampu menyerap panas 80 kkal setiap 1kg es. Supaya diperoleh hasil yang maksimal perlu diperhitungkan hal-hal berikut:
-    Ikan segera dihimpun dalam es
-    Ikan hanya berkontang dengan es
-    Panas senantiasa mengalir keluar dari ikan
-    Tebal lapisan ikan dan es sewajarnya saja
-    Semua pekerjaan harus dikerjakan secara cepat

Proses Pengaraman


Perpaduan Teknik pendinginan dan pengaraman
Prinsip penggaraman harus diterapkan dalam proses penanganan ikan hasil tangkapan dengan sistem penggaraman. Penggaraman merupakan cara penanganan dengan tujuan pengawetan ikan yang banyak dilakukan diberbagai negara termasuk Indonesia.
Proses ini menggunakan garam sebagai media pengawet. Pada umumnya garam yang digunakan pada penanganan sistem penggaraman di atas kapal adalah garam yang berbentuk kristal. Selama proses penggaraman berlangsung terjadi penetrasi garam ke dalam tubuh ikan dan keluarnya cairan dari tubuh ikan karena adanya perbedaan konsentrasi. Cairan ini dengan cepat akan melarutkan kristal garam.
Cara kerja garam menjalankan fungsi kedua ini adalah sebagai berikut: garam menyerap cairan tubuh ikan sebagai proses metabolisme, bakteri terganggu karena kekurangan cairan bahkan akhirnya mematikan bakteri. Selain menyerap cairan tubuh ikan, garam juga menyerap cairan tubuh bakteri sehingga bakteri akan mengalami kekiringan dan akhirnya mati.

Baca juga : Penejalasan telur asin

Kesimpulan

Untuk menurunkan suhu ikan maka ikan hasil tangkapan diberi es kemudian ditabur garam, sehingga antara garam dan es tercampur. Media pendingin es yang dicampur garam juga banyak digunakan. Media pendingin ini biasanya dilakukan untuk menyimpan ikan yang tidak terjual pada hari pertama
Pencampuran antara garam dan es dapat menyerap panas dari tubuh ikan lebih besar daripada es saja. Oleh karena itu ikan yang diberi perlakuan dengan media pendingin es dan garam mempunyai suhu yang sangat rendah bahkan lebih rendah dari 0°C. Dengan penggunaan garam dan es, penurunan suhu dalam kotak atau wadah penanganan juga akan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan media pendingin es saja. Kemampuan pencampuran antara garam dan es dalam mempercepat penurunan suhu ikan dan menghasilkan suhu akhir ikan yang rendah berdampak positif terhadap upaya mempertahankan kesegaran ikan. Rendahnya suhu dan kecepatan penurunan suhu ikan dapat menghambat proses biokimia dan pertumbuhan bakteri pembusuk. Pada penanganan ikan dengan sistem penggaraman yang ditambah dengan es sebaiknya berdasarkan perhitungan, sehingga es dan garam dapat digunakan seefektif mungkin sehingga tidak menimbulkan kerugian bila es dan garam yang diberikan berlebih dan pemberian es dan garam kurang maka daya simpan ikan menjadi lebih pendek, hal ini dikarenakan aktifitas bakteri yang terjadi pada tubuh ikan.
Nah itu artikel kali ini tentang perpaduan antara dua buah teknik pengawetan menggunakan penggaraman dan pendinginan, semoga bermanfaat dan terimakasih kepada penulis jurnal ini, semoga ilmu nya dapat bermanfaat bagi semua orang







0 comments