ES Krim
Es
krim? Ya es krim merupakan
salah satu kebutuhan
yang digemari masyarakat pedesaan
dan kalangan anak-anak
hingga orang tua.
Umumnya pengusaha kecil dalam
kegiatan produk es
krimnya masih tradisional,
Seperti yang dilakukan oleh
perusahaan es krim
di Jl. Cengkeh
Turi Pasar 10
Binjai. Caranya yaitu adonan
es krim diputar-putar
didalam boss menggunakan
tangan selama 2–2,5 jam/boss.
Kondisi semacam ini
tidak menguntungkan karena terlalau lama,
dan pekerja sebagai
pemasar kehilangan waktu
efektifnya untuk segera menjualkan
esnya di lingkungan pedesaan. Permasalahan
pokok yang dihadapi
dalam pembuatan es
krim adalah bagaimana memproduksi
es secara effisien
dan efektif. Maka
untuk mengatasi masalah tersebut
perlu dibuat alat
pembuat es krim
secara mekanik dan
semi otomatik. Manajemen
produksi ditangani langsung
oleh pimpinan es
krim yang memproduksi es
krim adalah tenaga
pemasar di bawah
koordinasi pimpinan.
Pemasaran es krim
dilakukan oleh tenaga
produksi/pemasar ke masyarakat
pedesaan dan sekitarnya.
Tenaga pekerj a yang
dimiliki berjumlah 10
orang sebagai tenaga produksi sekaligus pemasar, mereka berasal
dari dari daerah yang berbeda seperti
Langkat, Siantarbahkan ada yang dari daerah perbaungan dan lain sebagainya,
Pendidikannya rata-rata SD, SMP dan umurnya 17 sampai 50 tahun.
Keberadaan usaha es krim sangat berarti terhadap lingkungannya, karena
dapat melibatkan para masyarakat setempat maupun pencari kerja dari daerah
sekitar. Menurut pimpinan usaha ini, untuk mengatasi masalah pengangguran,
kapasitas masih dapat ditinggkatkan menjadi 20 orang produksi/pemasar, bila
teknologi produksinya dapat disempurnakan lewat penerapan teknologi tepat guna.
Sejarah ES Krim
Es krim dikenal sejak zaman Romawi, yaitu pada 400 tahun Sebelum
Masehi. Produksi es krim secara komersial mulai dilakukan pada abad ke-18,
menyusul ditemukannya mesin freezer pada tahun 1846. Pabrik es krim pertama
dibangun di Baltimore, Amerika Serikat, pada tahun 1851. Es krim dapat
dikatakan sebagai jenis hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003,
produksi es krim dunia mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi
oleh miliaran konsumen per tahun. Menurut Standar Nasional Indonesia, es krim
adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es
krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau
tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Di pasaran, es krim digolongkan atas
kategori economy, good average dan deluxe.
Struktur Dan Kandungan Es Krim
Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam cairan)
yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang
padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun,
yaitu padatan globula lemak susu, udara (yang ukurannya tidak lebih besar dari
0,1 mm), kristal-kristal kecil es, dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein
susu. Berbagai standar produk makanan di dunia membolehkan penggelembungan
campuran es krim dengan udara sampai volumenya menjadi dua kalinya (disebut
dengan maksimum 100 persen overrun). Es krim dengan kandungan udara lebih
banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan.
Bila kandungan lemak susu terlalu rendah, akan membuat es lebih besar dan
teksturnya lebih kasar serta terasa lebih dingin. Emulsifier dan stabilisator
dapat menutupi sifat-sifat buruk yang diakibatkan kurangnya lemak susu dan
dapat memberi rasa lengket.
Nah sekian deh artikel tentang es krim ini semoga bermanfaat.
0 comments