Pengujian kekerasan Brinell merupakan salah satu uji
kekerasan yang dapat dilakukan selain uji kekerasan Rockwell. Perbedaan metoda Rockwell
dengan metoda yang lainnya yaitu pengujian kekerasan dengan menggunakan metoda Rockwell menitik beratkan pada
pengukuran kedalaman hasil penekanan alat penekan (indentor) yang membentuk
berkasnya (indensi) pada specimen yang digunakan.
Sedangkan
metoda Brinell dan Vickers menitik beratkan pada
perhitungan kekuatan bahan terhadap pembebanan setiap daya luas penampang
bidang yang menerima pembebanan tersebut. Kesamaan dari ketiga metoda ini yaitu
mempunyai kesamaan prinsip dasar dalam menentukan angka kekerasannya.
Cara Uji Kekerasan Brinell
Cara uji Brinell dilakukan dengan penekanan sebuah bola baja yang terbuat
dari baja chrom yang telah dikeraskan
dengan diameter tertentu, oleh suatu gaya
tekan secara statis kedalam permukaan logam yang diuji tanpa sentakan.
Permukaan logam atau specimen yang diuji harus rata dan bersih. Setelah gaya tekan ditiadakan dan
bola baja dikeluarkan dari bekas lekukan, maka diameter paling atas dari
lekukan tadi diukur secara teliti untuk kemudian dipakai untuk penentuan
kekerasan logam yang diuji dengan rumus :
Dimana :
P = Beban yang
diberikan (KP dan Kgf)
D = Diameter
indentor yang digunakan
d = Diameter bekas
lekukan
Kekerasan ini disebut kekerasan Brinell yng biasa disingkat HB atau HBN
(Brinell Hardness Number). Bertambah
keras logam yang akan diuji maka bertambah tinggi juga nilai HB yang akan
diperoleh. Bahan-bahan atau perlengkapan yang digunakan untuk melakukan uji
kekerasan dengan menggunakan metoda Brinell,
adalah sebagai berikut :
- Mesin uji kekerasan Brinell.
- Bola baja untuk Brinell (Brinell Ball).
- Mikroskop pengukur.
- Stopwatch.
- Mesin gerinda.
- Amplas kasar dan halus
- Benda uji (Test Specimen).
0 comments